1 Profil

Saya bernama SATRIAWAN WIJAYA atau biasa disapa IWAN dilahirkan di kota Palembang  pada hari Rabu sekitar pukul 21.30 di Klinik KAI Kertapati pada tanggal 7 september 1988 [25 Muharram 1409 H]. Terlahir sebagai anak sulung dari pasangan Drs. Sudirman dan Yenni Herwani, S.Pd membuat saya harus bisa memberikan yang terbaik bagi kedua orang tua. Tanggal 13 Mei 2012 [22 Jumadil Akhir 1433 H] secara sah dikaruniai seorang bidadari dunia yang insya Allah selalu akan menemani hingga akhir hayat, bidadari itu bernama YUVITA FITRIANA. Kebahagiaan semakin bertambah karena pada tanggal 6 Februari 2013 [25 Rabbiul Awal 1434 H] Allah titipkan amanah seorang bidadari kecil yang kami beri nama Iffah Jazilah Wijaya [zizi], nama yang memiliki arti sekaligus harapan doa kami agar kelak ia akan menjadi wanita suci yang bijak dalam berbicara. Dan pada tanggal 31 Maret 2016 Allah kembali menitipkan seorang putri kepada kami yang kami beri nama Ishmah Mumtazah Wijaya [zaza], nama yang memiliki arti sekaligus harapan doa kami agar kelak ia akan menjadi wanita unggul/ istimewa yang selalu terpelihara.

Saya mempunyai 4 orang adik kandung, Fery Gunawan, S.Pi, Intan Novita Sari, A.Md, Ummi Mardhotillah, S.A.P, Rahmi Annisa. Dan saya juga mempunyai 4 orang adik ipar, Rizky Ariesman, ST, Rindi Oktaria, Dewi Saputri, AMF dan Najmi Arsyi, ST.

Saya dibesarkan di desa Ulak Kerbau Baru, salah satu desa dalam wilayah kabupaten Ogan Ilir. Sebuah tempat yang penuh dengan kenangan indah baik suka maupun dukanya. Melewati jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SD N 2 Ulak Kerbau Baru, lalu melanjutkan SMP di SMP N 2 Tanjung Raja, terus maju menempuh sekolah menengah atas di SMA N 3 Kayuagung, dan menyelesaikan studi D3 jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya, dan telah menyelesaikan studi S-1 Administrasi Negara di UT.

Saya bisa dihubungi di email :

satriawanwijaya[at]gmail.com

 

“Nikmatilah masa sulitmu hingga kau akan benar-benar merasakan nikmatnya masa mudahmu”

(Satriawan Wijaya)

“Para pemenang adalah mereka yang mampu bersuara dengan kebaikannya, mampu berdendang dengan karya gemilang, bernyanyi dengan prestasi yang dimiliki, dan tetap bersenandung meski kesulitan mengepung”

(Solihin Abu Izzudin)

Our wedding